JAKARTA, Partai koalisi pendukung pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, merespons pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta Prabowo tidak membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan ke depan. Diketahui, Prabowo-Gibran diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang di antaranya berisi empat partai politik di parlemen, yakni Partai Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pesan dari Luhut bakal dipertimbangkan oleh Prabowo Subianto. "Apa yang disampaikan menurut saya enggak ada masalah dan bisa jadi bahan pertimbangan juga oleh Pak Prabowo dalam nantinya menyusun kabinet Prabowo-Gibran," kata Dasco kepada Kompas.com, Jumat (3/5/2024).
Namun, Dasco mengatakan, Prabowo belum memutuskan seperti apa susunan kabinet yang akan dipimpinya selama lima tahun ke depan.
PAN sebut Prabowo pilih yang terbaik
Terpisah, Ketua Umum PAN sekaligus Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) meyakini bahwa Prabowo pasti akan memilih orang terbaik untuk membantunya di pemerintahan mendatang. Apalagi, menurut pria yang karib disapa Zulhas ini, Prabowo memiliki pengalaman dan sumber informasi yang lengkap. "Pak Prabowo itu orang hebat, terlatih, informasinya sangat lengkap. Pasti Pak Prabowo akan memilih pembantu-pembantu terbaik," ujar Zulhas saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/5/2024).
"Dan beliau tahu yang terbaik, beliau terlatih, punya pengetahuan luas, pengalaman luas, infonya lengkap. Pasti beliau akan memilih yang terbaik. Dan itu hak penuh prerogatif presiden terpilih,” katanya lagi. Namun, Zulhas menegaskan kembali bahwa penunjukkan menteri adalah hak prerogatif presiden.
Golkar yakin kadernya terbaik
Sementara itu, Partai Golkar menyatakan, selalu memberikan kader terbaik untuk membantu di pemerintahan. “Termasuk Pak Luhut itu kan (kader) Golkar. Semua menteri-menteri dan pejabat dari Golkar telah terbukti hasil karya nyatanya,” ujar Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono dihubungi Kompas.com, Sabtu (4/5/2024).
Dave kemudian mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga akan memberikan kader terbaik untuk membantu pemerintahan Prabowo mendatang. “Kita akan terus berkarya dalam pemerintahan yang berikutnya,” kata Dave. Lebih lanjut, Dave mengaku sepakat dengan Luhut. Menurut dia, orang yang toxic bakal membahayakan pemerintahan.
“Pastinya orang yang toxic jangan masuk dalam pemerintahan, bahaya untuk rakyat,” ujarnya.
Penjelasan Luhut
Sebelumnya, Luhut menyampaikan pesan kepada Prabowo Subianto agar tidak membawa orang toxic ke dalam pemerintahan ke depan. Sebab, menurut Luhut, orang-orang tersebut akan cenderung merugikan jalannya pemerintahan.
"Kepada presiden terpilih (Prabowo Subianto), saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita (Indonesia)," kata Luhut dalam pidato sambutannya di acara Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Saat itu, Luhut membahas prospek kerja sama antara Indonesia dengan India. Dia pun yakin bahwa Prabowo dapat melakukan banyak hal untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik di masa depan.
Belakangan, Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi memberikan penjelasan terkait pesan tersebut. Jodi mengatakan, yang dimaksud dengan toxic adalah yang berpotensi menghambat jalannya program pemerintah.
"Pak Luhut menggunakan istilah toxic untuk merujuk kepada pihak-pihak yang cenderung menghambat kemajuan program kabinet karena tidak sejalan dengan visi dan arah yang telah ditetapkan," ujarnya. Menurut Jodi, Luhut ingin menekankan pentingnya kesatuan dalam menjalankan program-program pemerintahan demi kepentingan bersama.
Meski demikian, Jodi tidak membeberkan siapa sosok toxic yang dimaksud Luhut. "Pak Luhut hanya sumbang saran saja,” katanya. Sebagaimana diberitakan, kubu Prabowo-Gibran selalu menggaungkan wacana rekonsiliasi nasional demi membangun bangsa. Oleh karenanya, kubu Prabowo mencoba menjangkau dua kubu yang bersebrangan saat pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Kedua kubu tersebut adalah pendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.