JAKARTA, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Mahfud MD berpandangan bahwa semua pihak harus memperhatikan pemikiran Presiden Kelima sekaligus Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri jika ingin Indonesia menjadi negara maju. Utamanya, pemikiran tentang komitmen penegakan demokrasi, hukum, dan konstitusi. Hal tersebut ia sampaikan menanggapi pertanyaan seberapa penting dan strategis peran Megawati, terlepas nanti akan berada di dalam atau luar pemerintahan.
Mulanya, Mahfud menjawab soal seberapa penting peran Megawati untuk bangsa ke depannya. "Sehingga, pemerintah tidak boleh main-main. Tentu akan jadi perhatian di dunia internasional juga Bu Megawati didengar. Oleh sebab itu ini harus jadi perhatian, bagaimana cara mengakomodasi pikiran-pikiran yang bagus itu, tanpa misalnya harus, kalau Bu Mega enggak mau, tanpa harus masuk dalam apa yang disebut koalisi," ujar Mahfud dalam program "Terus Terang" episode perdana, dikutip dari akun YouTube Mahfud MD Official, Rabu (22/5/2024).
Menurut Mahfud, pemikiran Megawati merupakan warisan dari para pendiri bangsa Indonesia. Megawati, kata dia, juga menanamkan pemikiran para pendiri bangsa kepada kader-kadernya di PDI-P.
Mantan Menko Polhukam ini beranggapan, pemikiran yang demikian tidak ada salahnya, bahkan bagus untuk masa depan bangsa.
"Kalau negara ini mau maju, di situ peran Ibu Megawati," ujar Mahfud. Mantan calon wakil presiden nomor urut 3 itu khawatir jika pemikiran Megawati tak diakomodasi dalam pemerintahan ke depan, bisa saja Indonesia mengalami kemunduran serupa masa Orde Baru. "Itu sungguh-sungguh kalau bangsa ini ingin bagus. Kalau tidak, ya, ya sama, akhirnya kembali lagi ke mohon maaf, Orde Baru dulu kan. Kalau ada pikiran begitu," kata dia.
Mahfud MD pada Pilpres 2024 dijadikan oleh Megawati sebagai calon wakil presiden mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo. Ganjar-Mahfud diusung oleh empat partai politik yaitu PDI-P, PPP, Perindo dan Hanura. Namun pasangan ini kalah dalam Pilpres. Pemenangnya adalah pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.