Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus mengalami peningkatan signifikan sejak sepekan terakhir. Namun, anehnya suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengalami hal sebaliknya..
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kantor Berita Politik RMOL, perolehan suara PSI hingga Sabtu siang (2/3) pukul 14.00 WIB mencapai 3,13 persen dalam catatan sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Persentase itu sama dengan 2.399.469 suara, dari total 541.260 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang selesai menginput data .
Perolehan suara PSI itu meningkat signifikan dari tanggal 18 Februari 2024, yang di dalam Sirekap baru sekitar 1,9 persen dari total TPS yang sebanyak 6.432.
Di sisi yang lain, PPP yang pada 18 Februari 2024 mencatat perolehan suara hingga di atas ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen, justru per hari ini turun menjadi 3,97 persen.
Di media sosial (medsos) Twitter ramai netizen membicarakan perolehan suara dua parpol itu. Salah satunya oleh pemilik akun Mujab MS.
"(Per tanggal) 2 Maret 00.00, PSI sudah 3.11 persen. Kalau lajunya tetap, maka 4 persen bukan hanya angan-angan. Herannya 'ledakan' ini cuman ada di PSI dan Gelora," katanya.
Menanggapi keanehan tersebut, Anggota KPU RI Mochammad Afifuddin enggak menjelaskan secara rinci tentang kerja Sirekap dan kaitannya dengan perolehan suara parpol yang berubah signifikan.
Sosok yang karib disapa Afif itu hanya meminta publik bersabar, dan diharapkan mengikuti proses rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara manual yang dilakukan berjenjang.
"Pokoknya biar rekap berjenjang saja bicara yang angka-angka saja," demikian Afif singkat merespon, saat ditemui di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3).