Jakarta, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menuding ada operasi sistematis untuk menyingkirkan caleg-caleg partainya yang mengkritisi sikap politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Salah satunya, kata Hasto, adalah Ribka Tjiptaning, petahan DPR RI dari Dapil Jawa Barat lV yang diprediksi gagal mendapat kursi pada Pemilu 2024.
"Secara empiris memang itu betul, tapi harus dibuktikan dan kami akan berjuang untuk membela kader-kader kami yang selama ini kritis di dalam menjalankan tugas demokrasinya," kata Hasto di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Kamis (21/3).
Hasto mengatakan adanya operasi politik tidak hanya menjegal Ribka, tetapi juga Ketua DPC PDIP di Gunung Kidul, Yogyakarta, Endah Subekti Kuntariningsih yang maju sebagai caleg DPRD.
"Saat pemilu 2019 dia suara terbanyak, tiba-tiba ada operasi yang dilakukan secara sistematik hanya karena keberanian dia dalam menentang upaya menurunkan bendera-bendera PDIP ketika Presiden Jokowi datang ke Gunung Kidul. Sehingga ada upaya-upaya, operasi-operasi politik untuk menyingkirkan kader PDIP yang kritis," ujarnya.
Di sisi lain, ia menyampaikan solidaritas kepada partai pengusung Ganjar-Mahfud yang tidak lolos ambang batas parlemen yakni PPP, Hanura dan Perindo.
Hasto juga mengklaim ada operasi masif untuk menghambat suara partai-partai politik pengusung Ganjar-Mahfud. Ia pun menyatakan PDIP mendukung langkah PPP untuk menggugat ke MK.
"PPP itu sahabat setia di dalam perjuangan sejak masa orde baru, yang dulu kami berdua PDI, PPP dijadikan ornamen demokrasi. Maka ketika ada upaya untuk menghilangkan sejarah partai Ka'bah di dalam politik kita, ya kami akan memberikan solidaritas terbesar bagi eksistensi PPP, Hanura, dan Perindo," katanya.
Sejumlah caleg PDIP yang merupakan petahana DPR terancam melenggang lagi ke Senayan. Mereka antara lain Masinton Pasaribu, Eriko Sutarduga, Trimedia Pandjaitan, hingga Junimart Girsang.
(yoa/fra)