Jakarta - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengatakan tidak akan memilih menteri yang hanya teori dalam kabinet jika menjadi presiden terpilih di Pilpres 2024. Waketum PKB Jazilul Fawaid menyebut Prabowo 'nggege mongso' atau berbicara sebelum waktunya.
"Iya itu sih namanya 'nggege mongso' belum pada saatnya," ujar Jazilul saat dihubungi, Kamis (1/2/2024).
Jazilul menilai saat ini publik menginginkan pemimpin yang adil dan berakhlaqul karimah. Selain itu, menurutnya publik juga menginginkan adanya perubahan.
"Publik ingin perubahan, ingin pemimpin adil yang amanah dan berakhlaqul karimah," tuturnya.
Jazilul mengaku pihaknya tidak akan gentar dengan pernyataan-pernyataan yang diberikan paslon lain. Sebab menurutnya saat ini dukungan terhadap Anies Baswedan dan Cak Imin terus meningkat.
"Hemat saya, kami tidak gentar dengan statement sebab dukungan massa dan relawan di lapangan pada paslon 1 Anies-Muhaimin makin meningkat," ujarnya.
Prabowo Bicara Calon Menteri Jika Jadi Presiden
Diketahui sebelumnya, Prabowo Subianto, mengatakan tidak akan asal pilih menteri kabinet apabila menjadi presiden terpilih di Pilpres 2024. Dia mengaku telah mengingatkan kepada koalisi partai pendukungnya agar mengajukan utusan menteri yang berkompeten.
"Koalisi yang saya sampaikan, insyaallah kita dapat mandat, oke partai harus ada perwakilan, ada portofolio-portofolio, tapi Anda harus sampaikan, ajukan, the best and the brightest," kata Prabowo saat menghadiri acara 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di The Ritz-Carlton Ballroom, Pacific Place, Jakarta, Rabu (31/1/2024).
Prabowo mengatakan ada standar yang tinggi bagi pihak yang kelak menjadi menteri di kabinetnya. Para calon menteri itu harus cerdas secara pemikiran dan karakter.
"The best is not only in the brain, (tapi juga) karakter. Dan harus punya pemikiran, wawasan terbaik. Itu konsensus yang kita bangun di Koalisi Indonesia Maju. Kita harus benar-benar mitigasi, kita teken, berantas praktik yang menuju pada wastage, kebocoran, dan ketidakefisiensi, yang sudah berkali-kali ditemukan Pak Jokowi," imbuh dia.
Prabowo kemudian menyinggung ada pejabat di pemerintahan Jokowi yang membuang-buang anggaran stunting. Dia mengaku mengecek langsung ke lapangan terkait itu.
Prabowo pun memastikan apabila terpilih jadi presiden, akan memilih menteri yang cepat bekerja. Prabowo menyinggung karakteristik Menteri Pertanian (Mentan) yang akan ditunjuknya sebagai contoh.
"Mentan sekarang praktisi, dan mungkin Anda bisa duga kalau saya yang menerima mandat siapa yang kira-kira jadi Mentan di kabinet. I want only do'ers, saya mau orang yang bisa menghasilkan, bukan tukang teori," kata dia.
Dia menambahkan tidak akan membatasi calon menteri di kabinetnya hanya karena persoalan usia. Prabowo mengatakan melihat rekam jejak hingga wawasan sebelum memilih menteri.
(dwia/idn)